Faruq Juwaidah, penulis besar Mesir itu
mengkritisi gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang akhir-akhir ini lebih
sering bergandeng tangan dengan Salafy. Menurut Juwaidah, IM telah
melakukan kesalahan besar. Seringnya berinteraksi dengan Salafy akan
membuat IM tidak lagi terbuka, rigid dan fanatik. IM telah meninggalkan
Al-Wafd kawan lamanya di masa Mubarak dan menjauh dari liberalis sahabat
berjuang sewaktu revolusi. Akibatnya, IM harus membayar mahal pada
referendum UUD yang hanya meraup 56% suara.
Ada yang perlu dikoreksi dari tesis
Juwaidah ini. Dikarenakan referendum yang digelar baru gelombang
pertama, semestinya Juwaidah membandingkan hasil perpronvinsi
sebagaimana yang dilakukan surat kabar Al-Ahram tempatnya dibesarkan.
Ahram juga menangkap kedatangan masyarakat ke TPS bukan hanya untuk
menilai draft UUD tapi juga memberikan penilaian terhadap kerja Mursi
selama menjabat presiden.