Beberapa sumber gereja mengungkap akan keterlibatan gereja-gereja mesir dalam aksi unjuk rasa di Tahrir Square untuk menjatuhkan presiden terpilih Mesir, Muhammad Mursi. Sumber-sumber itu menjelaskan, tidak kurang dari 10 ribu orang kristen ikut berpawai untuk berunjukrasa dari Syubro hingga ke Tahrir Square.
Para pemimpin gereja pun turut ikut berpatroli untuk mengajak para pemuda kristen bergabung dalam aksi unjukrasa itu. Aksi itu bertujuan untuk menjatuhkan presiden sesegera mungkin.
Menurut koordinator aksi, Kamal Zakhir, gereja koptik berada di garis depan dalam aksi unjuk rasa itu. Meski mereka menegaskan tidak akan terperangkap dalam konflik politik, tapi gereja tidak akan absen dari peran nasional untuk kepentingan negara. Mereka akan dukung supermasi hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kebebasan dan persatuan negara. Demikian klaim mereka.
Kamal Zakhir juga menjelaskan bahwa mereka mampu menghadapi orang-orang yang berusaha melemahkan peranan negara untuk gereja. Karenanya kami tegaskan, kami akan selalu mendukung gereja dan fraksi-fraksi negara untuk melakukan revolusi.
Pada aksi unjukrasa itu, para pemuda Kristen mendirikan tenda-tenda di Tahrir Square. Beberapa uskup pun berkunjung untuk meminta supaya mereka tetap teguh pada tuntutan mereka, yaitu untuk mendukung gereja-gereja koptik yang menolak Kristen berada di bawah hukum Islam. (sumber: an-najah.net)