Hasil referendum dan kekeliruan tesis Faruq Juwaidah

Faruq Juwaidah, penulis besar Mesir itu mengkritisi gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang akhir-akhir ini lebih sering bergandeng tangan dengan Salafy. Menurut Juwaidah, IM telah melakukan kesalahan besar. Seringnya berinteraksi dengan Salafy akan membuat IM tidak lagi terbuka, rigid dan fanatik. IM telah meninggalkan Al-Wafd kawan lamanya di masa Mubarak dan menjauh dari liberalis sahabat berjuang sewaktu revolusi. Akibatnya, IM harus membayar mahal pada referendum UUD yang hanya meraup 56% suara.
Ada yang perlu dikoreksi dari tesis Juwaidah ini. Dikarenakan referendum yang digelar baru gelombang pertama, semestinya Juwaidah membandingkan hasil perpronvinsi sebagaimana yang dilakukan surat kabar Al-Ahram tempatnya dibesarkan. Ahram juga menangkap kedatangan masyarakat ke TPS bukan hanya untuk menilai draft UUD tapi juga memberikan penilaian terhadap kerja Mursi selama menjabat presiden.

Skenarion Besar Konflik Mesir

Oleh H Obsatar Sinaga

Di permukaan, orang hanya mendengar bahwa krisis horizontal di Mesir diawali dengan revolusi politik di negeri itu sejak 25 Januari 2011. Kondisi semakin memburuk dengan dikeluarkannya dekrit presiden tanggal 23 November 2012. Sejak itu presiden dianggap menjalankan pemerintahan tidak demokratis.
Keputusan mengeluarkan dekrit, di belahan dunia manapun cenderung dinilai tidak demokratis karena dekrit memberikan kewenangan tanpa batas kepada penguasa. Karena itu, massa oposisi yang menentang diturunkannya dekrit turun ke jalan menggunakan alun-alun Tahrir di Pusat Kota Kairo.
Sementara itu, Presiden Mesir Muhammad Mursi terjepit dan menggalang kekuataan massa untuk menentang kekuatan oposisi yang terus demonstrasi menentang dekrit presiden 22 November lalu. Ratusan ribu pendukung Mursi dari Ikhwanul Muslimin dan Salafy turun ke jalan di Universitas Kairo. Kondisi ini mencirikan adanya potensi terjadinya krisis horizontal di Mesir.
Lantas, apakah memang pemicu utama dari konflik horinzontal di Mesir adalah dekrit semata? Apakah pertikaian antara penguasa baru Mesir dengan oposisi tidak melibatkan negara besar (greatpower) dalam perluasan pengaruh di pemerintahan hasil revolusi Mesir?

Upaya pembenahan ekonomi

Rancangan konstitusi yang disusun oleh sekutu Presiden Mohamed Mursi berdasarkan hasil referendum yang diumumkan Selasa, 25 Desember 2012, mendapat persetujuan dari warga Mesir. Tak pelak, hal itu menunjukkanbahwa kaum liberal, sayap kiri, dan Kristen Mesir tidak berdaya menghadang kekuatan Islam yang berkuasa di negeri itu.
Hasil akhir referendum menyimpulkan bahwa konstitusi itu disetujui oleh 63,8 persen pemilih. Ini merupakan kemenangan beruntun kelompok Islamis Mursi untuk yang ketiga kalinya sejak Hosni Mubarak digulingkan pada revolusi 2011.
Sebelumnya, kelompok oposisi turun ke jalan untuk menghadang konstitusi itu. Mereka menilai konstitusi itu mencampur-adukkan politik dan agama secara berbahaya, dan mengabaikan hal-hak kaum minoritas.
Sebaliknya, Presiden Mursi mengatakan konstitusi itu menawarkan perlindungan yang cukup untuk kaum minoritas. Penerapan konstitusi itu dinilai Mursi sangat mendesak demi menghindari dua tahun pergolakan dan ketidakpastian politik di Mesir yang telah melemahkan bahkan menghancurkan perekonomian negara itu.
“Saya berharap semua kekuatan nasional di Mesir kini mulai bekerja sama untuk membangun sebuah Mesir baru. Saya melihat rancangan ini sebagai konstitusi terbaik dalam sejarah Mesir,” kata Murad Ali, pejabat senior di partai sekutu Mursi, kepada Reuters.

Reaksi Amerika: oposisi harus kedepankan persatuan

KAIRO -- Amerika Serikat langsung bereaksi setelah Mesir mengumumkan kemenangan kalangan Islam dan pemerintah dalam referendum konstitusi. Menurut Amerika, seluruh pihak di Mesir harus mengedepankan persatuan selepas hasil referendum ini. Amerika percaya, Presiden Mohamed Mursi mampu memimpin persatuan semua pihak di Negeri itu. "Presiden Mursi yang terpilih secara demokratis punya tanggung jawab khusus untuk menjembatani semua kepentingan di Mesir," kata juru bicara Luar Negeri Amerika, Patrick Ventrell seperti dikutip Al Arabiya.

Dia turut mengimbau pada kelompok oposisi untuk lebih meningkatkan persatuan, ketimbang terus berkubang pada perpecahan. Seraya meminta kubu Islam untuk mengulurkan tangan persatuan pada oposisi, Amerika berharap krisis politik Mesir segera berakhir.

"Kami berharap kepada semua pihak untuk kembali menyatukan komitmen dan menghindari segara kekerasan,"

Referendum mkonstitusi Mesir menyatakan kemenangan kaum Islam dan pemerintah. Konstitusi baru Mesir yang bernafaskan islam disetujui oleh 64 persen masyarakat. Mesir pun segera menerapkan hukum negara bernafaskan Islam.

Pengumuman Resmi KPU Mesir Hasil Referendum: 63,8% Mendukung Konstitusi, Tidak Ada Kecurangan

Egypt’s Supreme Election Committee has confirmed that the new constitution has been approved.
KPU Mesir mengumumkan bahwa konstitusi baru telah disetujui. (foto: euronews.com)

Kairo - Komisi Referendum Konstitusi Mesir pada Selasa (25/12) malam mengumumkan hasil akhir referendum konstitusi baru dengan perolehan 63,8 persen mendukung dan 32,2 persen menolak. Referendum tersebut merupakan pengesahan Rancangan Undang-Undang Dasar (RUUD) yang diajukan oleh Majelis Konstituante setelah lebih enam bulan pembahasan.
Komisi Pemilihan menyatakan tidak ada kecurangan dalam pemungutan suara yang dilakukan. Seperti yang dikutip dari AFP, Rabu (26/12/2012), Komisi Pemilihan Mesir telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada kecurangan sebagaimana dituduhkan oleh pihak oposisi. Presiden Komisi Pemilihan Nasional Samir Abul Maati mengatakan bahwa 63,8% suara sah telah mendukung konsitusi.
Hasil resmi referendum konstitusi ini mendekat hasil perhitungan cepat yang dilakukan berbagai media massa dan kelompok pemantau yang menyebutkan 64 persen mendukung.

Usai kalah, oposisi Mesir satukan barisan


KAIRO.Koalisi oposisi mesir, Ahad (23/12) menegaskan akan membentuk satu partai tunggal untuk menantang kubu Ikhwanul Muslimin. Sejak revolusi tahun lalu para petinggi-petinggi Ikhwanul yang lebih disiplin mendominasi pemillu dan jajak pendapat.

Anggota oposisi yang tergabung dalam National Salvation Front (NSF), dengan perbedaan pandangan yang memecah suara non-Islami, bertekad untuk terus menekan Presiden Muhammad Mursi, termasuk lewat demonstrasi damai.

Negarawan sejati, wapres mundur setelah stabilitas terjamin pasca referendum


Kairo - Mesir pasca tumbangnya Mubarak tidak memiliki konstitusi, karena konstitusi yang ada dibekukan. Referendum undang-undang (tahap pertama dan kedua) yang sudah berjalan dan dimenangkan oleh pro-konstitusi adalah dalam rangka untuk memastikan stabilitas di dalam negeri, stabilitas politik, keamanan dan hukum.
Setelah referendum usai, maka Wakil Presiden Mesir, Mahmoud Makky, menyatakan mengundurkan diri lantaran tugasnya mengawal referendum sudah selesai, di samping merasa bidang politik tak cocok untuknya.
Makky yang menjabat Wakil Presiden Mesir sejak Agustus tahun ini mengumumkan pengunduran dirinya hanya beberapa jam setelah polling putaran dua untuk referendum itu resmi ditutup.

Referendum Mesir: Pro konstitusi Mursi menang 63.96 persen

Kairo  - Setelah putaran kedua referendum Mesir berlangsung di 17 Propinsi Sabtu (22/12), nampaknya kubu Pro-Konstitusi unggul atas oposisi yang menolak rancangan konstitusi Presiden Moursi. Meskipun perhitungan resmi belum diumumkan, berbagai perhitungan unofficial menunjukkan Pro-Konstitusi mengungguli oposisi. 

Menurut perhitungan  Ahram Online, pro konstitusi secara keseluruhan ( putaran 1 dan 2)  menang 63,96 %, sementara oposisi memperoleh 36,04 %. Perhitungan lembaga swasta lainnya juga menunjukkan kemenangan Pro-Konstitusi meski dengan angka yang berbeda-beda.

Referendum ini hanya diikuti 31,62 % dari total warga yang mempunyai hak suara 51.332.375 orang. Berarti Golput  mencapai 68 % lebih. Tentu referendum tetap sah, tapi banyak orang mempersoalkan legalitas dari sebuah konstitusi yang berlakunya ditentukan oleh referendum yang hanya diikuti 31,62 % dari jumlah pemilih. Pihak oposisi juga menuduh banyak kecurangan dalam proses referendum, tapi pro-konstitusi terutama  Ikhwanul Muslimin menolak tuduhan oposisi.

Miliader Yahudi danai 'black complaign' untuk lumpuhkan legitimasi Mursi

Televisi Israel mengungkap bahwa seorang Milyarder yahudi Amerika, Sheldon Adelson, yang  dekat dengan Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan pemilik surat kabar “Yisrael Hume”, telah melakukan kontak dengan aktivis koptik di Amerika Serikat untuk mengadakan Kampanye yang bertujuan “melumpuhkan” legitimasi Presiden Mesir Muhammad Mursi.

 Televisi itu mengutip Sumber-sumber Israel, yang merupakan petinggi di Washington dan Tel Aviv mengatakan, bahwa Kampanye tersebut akan menggunakan media Amerika, serta mencoba untuk
meyakinkan para aggora kongres untuk memberlakukan undang-undang baru yang melarang bantuan ke Mesir, dengan klaim bahwa konstitusi Mesir telah merugikan hak-hak koptik dan perempuan.

Mursi terima nama calon dewan syura

Kairo, 8 Shafar 1434/21 Desember 2012 (MINA) -  Komite Dialog Nasional (NDC) Mesir menyelesaikan daftar akhir calon-calon untuk Dewan Syura dan berencana menyampaikannya kepada Presiden Mohammad Mursi pada Jumat (21/12).
      NDC itu dibentuk presiden Mursi dalam upaya menenangkan kekuatan politik yang menentang rancangan konstitusi, dan untuk menjembatani perbedaan partai-partai  untuk masa depan proses politik Mesir, menurut laporan portal berita Egypt-Independent, Jumat.
       Menurut hukum, nama para calon harus diumumkan sebelum hasil referendum konstitusi, kata sumber yang tidak ingin disebut namanya. Presiden Mursi harus menunjuk 90 anggota untuk majelis tinggi parlemen dalam beberapa jam setelah menerima daftar.
      Putaran kedua referendum konstitusi dijadwalkan diselenggarakan pada Sabtu (22/12). Jika rancangan itu disetujui, kekuasaan legislatif akan dipindahkan dari presiden Mursi kepada Dewan Syura sampai Majelis Rakyat terpilih.

Titik terang semakin terlihat di tengah-tengah persiapan referendum jilid kedua

Di tengah-tengah persiapan referendum tahap kedua, kepala jaksa Mesir Talaat Ibrahim tiba-tiba mengumumkan bahwa dirinya mencabut keputusannya untuk mengundurkan diri sebagai jaksa. Ibrahim yang diangkat oleh Mursi ini mengatakan, dia berubah pikiran. Pengunduran dirinya pada Senin (17/12) lalu itu, kata dia, lantaran berada di bawah tekanan.

Para hakim juga sudah menemukan titik terang serangan antara oposisi dengan Ikhwanul Muslimin, Rabu (5/12) lalu. Dalam pidatonya Mursi mengatakan, oposisi yang ditahan mengaku dibayar untuk menyerang pendukung Mursi. Namun, pihak oposisi yang menghadapi kekalahan dalam referendum, tetap menyerukan suara 'tidak' terhadap referendum tersebut.

Ikhwanul Muslimin akan protes masal hari ini

KAIRO -- Ikhwanul Muslimin Mesir merencanakan protes massal di Alexandria, Mesir, Jumat (21/12). Aksi protes ini sebagai respons atas meningkatnya ketegangan terkait referendum yang menentukan masa depan politik Mesir.

Ikhwanul Muslimin menyerukan demonstrasi setelah terjadi konfrontasi kekerasan antara pihaknya dengan oposisi liberal sekuler di Alexandria, pekan lalu. Konfrontasi itu diakhiri dengan ulama penceramah yang terkepung di dalam masjid selama 14 jam. Faksi oposisi saat itu memakai senjata tajam, seperti pisau dan pedang.

Sementara itu, hasil pemungutan suara pada Sabtu (15/12) menghasilkan 57 persen mendukung konstitusi. Tahap kedua pemungutan suara, Sabtu (22/12) di 17 provinsi yang tersisa diharapkan menghasilkan satu suara ya. Ini karena wilayah pemungutan suara besok mencakup provinsi yang mendukung pemerintahan presiden Mesir, Mohammad Mursi.

Komisi pemilihan agung Mesir bantah klaim pelanggaran referendum konstitusi

Kairo - Komisi Pemilihan Agung Mesir menganggap klaim penipuan dan pelanggaran dalam referendum konstitusi yang diajukan oleh oposisi sebagai tak berdasar dan non-obyektif, Penasihat anggota komisi, Mahmoud Abou Shoosha, mengatakan kepada wartawan saat konferensi pers Selasa.

"Mengutuk klaim pelanggaran dan penipuan sebagai kebohongan," kata Abou Shoosha dan menambahkan bahwa pemungutan suara didasarkan pada nomor ID nasional pemilih yang mustahil untuk diduplikasi dan bahwa referendum diadakan di bawah pengawasan pengadilan penuh.

Tahap pertama dari referendum konstitusi Mesir diadakan hari Sabtu di 10 provinsi, termasuk Kairo dan Alexandria, tahap kedua dan yang terakhir dijadwalkan pada 22 Desember meliputi 17 provinsi lainnya.

Hasil awal menunjukkan bahwa 56 persen memilih rancangan konstitusi sementara 44 persen menentangnya.

Kisah Mengharukan di TPS Mursi saat Referendum


15 Desember 2012..

[foto] Seorang Bapak tua sesunggukan menangis haru ketika mengetahui sosok antrean di belakangnya adalah Dr. Muhammad Mursi Presiden Mesir. Mereka sedang mengantri untuk memberikan suara dalam referendum Konstitusi Mesir (15/12). Mursi pun langsung mencium kening bapak tua tersebut, mengharukan...

Kegagalan neoliberal di Mesir

Dok.Okezone
Dok.Okezone
Naomi Klein (42) merilis buku laris versi New York Times, The Shock Doctrine: The Rise of Disaster Capitalism, 2007. Pada tahun yang sama pemerintahan Presiden Mesir Hosni Mubarak mengamandemen konstitusi Mesir yang mempertegas transformasi neoliberal Mesir awal abad ke- 21.

Namun, Naomi mengkritik program reformasi yang disponsori oleh Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia. Badan-badan keuangan dunia itu meraup untung dari berbagai krisis dunia, khususnya krisis utang 1982-1991 di Mesir.

Skema neoliberalisasi antidemokratis 1980-an sampai awal abad ke-21 tersebut diterapkan ketika kekuatan kapitalis global mengalirkan pinjaman dan bantuan sekitar USD15 miliar dolar AS ke Mesir.

Oposisi dan Ham mulai mengada-ada

Komite tertinggi untuk pemilu di Mesir membantah tuduhan 6 organisasi HAM yang mengatakan telah terjadi manipulasi hasil dari fase pertama referendum rancangan konstitusi, dan mereka menuntut refrendum diulang kembali. Sementara Front keselamatan Nasional juga memprotes apa yang mereka sebut sebagai “manipulasi terang-terangan” yang terjadi saat referendum. Sekretaris jenderal Komite, Zaghlul albulhi, minggu lalu membantah telah terjadi penyimpangan dalam proses pengambilan suara yang mempengaruhi hasil, dimana pada fase awal ini jumlah dukungan mencapai 57%, sementara hasil resmi akan diumumkan setelah akhir tahap kedua. (hr)

Referendum Mesir dan kematangan politik ikhwan

Dahsyatnya aksi kelompok sekuler-liberal selama satu bulan terakhir ternyata tidak mampu menggagalkan referendum. Bahkan, tahap pertama referendum yang digelar Sabtu (15/12) kemarin menunjukkan lebih dari 56 persen warga Mesir di 10 provinsi mendukung Mursi, menerima konstitusi baru yang oleh kelompok sekuler-liberal dinilai terlalu “islami.”

Hasil perhitungan referendum Mesir tahap pertama itu tidak lepas dari kematangan politik Ikhwanul Muslimin dalam menghadapi skenario kelompok sekuler-liberal sebagai berikut:

1. Menggagalkan isu dengan mengadirkan fakta
Isu pertama yang digulirkan kelompok sekuler-liberal dengan demo-demonya sejak 15 Nopember lalu adalah mencitrakan Mursi sebagai diktator baru. Isu itu digulirkan dengan cepat menyusul dekrit Presiden Mursi sehari sebelumnya. Isu itu bisa dipatahkan oleh Mursi yang membuka dialog dan menjelaskan tujuan dekrit, serta peran kader-kader Ikhwan membuka kedok demonstran yang ternyata memiliki hubungan dengan Zionis Israel. Umat Islam kemudian bisa membaca bahwa gerakan demonstrasi anti-Mursi bertepatan dengan “kekalahan” Israel di Gaza, sehingga negara Zionis itu membalas Mursi yang telah memperkuat Gaza.

Fakta Bicara | Referendum Mesir, Bukti Kokohnya Mursi

Tabel Hasil perolehan suara Referendum Tahap I (sumber: laman fb IM)

Referendum Mesir, Bukti Kokohnya Mursi
By: Nandang Burhanudin
***

Moursi-IM-Salafy-dan koalisi kekuatan Islam bisa "sedikit bernafas lega" atas hasil referendum yang mengatakan 56,53 % rakyat menerima "Amandemen Konstitusi" dan 43,47 % menolak. Sebaliknya kaum Liberal-Sekuler yang didukung minoritas Koptic dan Muslim ambigu, semakin "kebingungan" dan memikirkan langkah strategis agar kemenangan kaum Islamiyun bisa dijegal di fase kedua referendum, juga pada pemilihan anggota DPR dua bulan yang akan datang.
Selain menunjukkan kokohnya koalisi kekuatan Islam, suksesnya referendum yang diraih kaum Islamiyun menjadi pertanda nyata semakin kuatnya elektabilitas dan ketokohan Dr. Moursi, terutama di provinsi-provinsi yang pada Pilpres pertengahan tahun 2012 tidak memilih Moursi.
catatan (ed): 
Di Propinsi Sharkiyyah menang 65,9 % padahal waktu pilpres kemarin Morsi kalah.
Juga di Propinsi Daqahliya (Manshurah); 55.1% Yes dan 44.9% No | dimana putaran 2 pilpres, Mursi kalah di propinsi ini.

Mayoritas ulama Mesir dukung Mursi

Jumat tadi malam dukungan Mursi masih berlanjut  ”untuk melegitimasi dan mendukung Konstitusi,” dengan ribuan manusia yang mendukung Presiden Mesir Mohamad Mursi, di lapangan Adawiyyah Kairo.
Syeikh Khaled Ghoneim salah satu ulama Majelis Syar’iyyah menekankan kepada seluruh  warga Mesir, “tidak akan Ridho tanpa Syari’ah (hukum islam)” dan mengecam beberapa orang yang menentang dan menarik diri dari Majelis Konstitusi.
Kantor berita resmi mesir mengutip seorang pejabat Mesir Timur Tengah dari pidatonya menekankan bahwa “Persatuan Islam  tidak lemah, tapi kokoh ..”
Ghoneim mengatakan dalam pidatonya di panggung utama, “Pertempuran yang terjadi tidak pada Konstitusi tetapi pada Islam,” katanya , dan  menambahkan ,”Warga Mesir yang terhormat, janganlah kalian  berkompromi pada penerapan hukum Allah.”

Gambaran suara ulama di masjid untuk "Ya" bagi referendum

Pertarungan politik referendum mengenai konstitusi baru di Mesir meluas hingga pada mimbar-mimbar masjid, dari beberapa khutbah berlanjut sebabkan bentrokan di jalan-jalan. Seperti terlihat di sekitar Masjid Ibrahim di kota Alexandria, saling lempar batu terjadi antara para pendukung dan penentang Konstitusi setelah mendengar khutbah dari Syeikh Ahmad Mahlawi yang menyerukan jama’ah memilih “ya” dalam referendum untuk mencapai stabilitas Negara.
Mahlawi mengatakan di dalam masjid, “Ya” akan menyebabkan stabilitas , bila “Tidak” akan menyebabkan kekacauan lebih lanjut.”
Sedangkan di pusat kota Mahalla al-Kubra pertengahan Delta, seorang Khotib di masjid Saidi Muhammad Hanafi menyerukan para jama’ah untuk memilih “Ya”, akibatnya beberapa jama’ah mencoba untuk menyerangnya di dalam masjid setelah sholat.

Partai-partai Islam bentuk komite keamanan warga untuk referendum


       Kairo, 2 Shafar 1434/15 Desember 2012 (MINA) - Gabungan Partai Islam mengumumkan akan membentuk komite keamanan warga untuk melindungi tempat-tempat pemungutan suara selama referendum konstitusi berlangsung dan mengamankan markas Ikhwanul Muslimin terhadap kemungkinan serangan-serangan, demikian menurut laporan Egypt Independent yang diterima Mi’raj News Agency (MINA) Sabtu.
     "Mobilisasi untuk suara 'ya' akan berlanjut sampai hari referendum tiba Sabtu (15/12), di mana kelompok partai-partai itu akan fokus pada pengerahan pemilih dengan mendistribusikan instruksi yang menjelaskan pentingnya suara dan membaca konstitusi," kata Khaled al-Sherif, penasehat media Jamaah al-Islamiya.

IM Mesir Serukan `Ya` Untuk Konstitusi Baru

MESIR, muslimdaily.net, - Memiliki peran yang cukup penting dalam perpolitikan Mesir saat ini, kelompok Islam terbesar Mesir telah mengimbau para pemilih untuk memberikan suara dukungan terhadap konstitusi baru negara itu.

"Katakan 'ya' untuk masa depan yang lebih baik, dan distribusikan kekuasaan antara lembaga-lembaga sehingga mereka tidak terkonsentrasi di satu tangan," ungkap pemimpin senior Ikhwanul Muslimin, Essam el-Erian seperti dikutip oleh Reuters, sebagaimana dilansir onislam.net.

Keluarga Da'wah yang Mengguncang Dunia


Sehari sebelum anak saya syahid di Istana Ittihadiyah, ia berbicara kapadaku: "Wahai ibu, do'akan saya agar meninggal dalam keadaan syahid"
***
Pekan kemarin, kroni Mubarak dan preman bayaran menyerbu dan berusaha menduduki Istana Ettihadiyah. Mereka akan membakar istana dan membunuh Morsi. Namun, kesigapan dan pengorbanan kader-kader Ikhwan akhirnya berhasil menggagalkan upaya kudeta terhadap Presiden Muhammad Morsi, yaitu ketika peristiwa di istana presiden pada hari Rabu malam (5/12/2012). Namun dalam peristiwa itu Ikhwan harus kehilangan 6 anggotanya dan lebih 1500 yang terluka. Mereka gugur untuk menghancurkan skenario musuh.
Muhammad Mamduh ElHusaini adalah salah seorang kader Ikhwan yang gugur sebagai syuhada dalam pergolakan di Istana Presiden Ittihadiyah tersebut. Beliau kader muda Ikhwan umur 33 tahun. Putra dari salah seorang qiyadah Ikhwan ini sedang menunggu anak pertamanya yang akan lahir 2 bulan lagi. Tapi, Allah lebih dahulu mengabulkan keinginan terbesarnya 'al mautu fii sabilillah asma amanina'...

Penerapan Syariah Islam, Harus juga melihat Realita

Berikut sedikit ulasan dari pengamat politik Mesir, Fahmi Howeidi. Mungkin ulasan ini sudah kadaluarsa, namun dalam pembahasannya dapat kita ambil pelajaran penting: apa yang perlu diperhatikan dalam penegakan syariah.



Fahmi Howeidi Demonstran Menuntut Penerapan Syariah Islam, Terbutakan Realita

Sebuah artikel dari pengamat politik Mesir, Fahmi Howeidi yang membahas mengenai para demonstran yang menuntut penerapan syariah Islam secara tekstual diterapkan dalam konstitusi Mesir adalah karena mereka terbutakan oleh realita yang ada di Mesir. Mereka menganggap bahwa semua masalah bisa selesai setelah Mesir menerapkan Syariah Islam, padahal jumlah demonstran itu hanya beberapa ribu saja. Tetapi masyarakat Mesir yang belum memahami benar-benar Syariah Islam lebih banyak dari mereka. Berikut artikel dari Fahmi Howeid, pengamat politik Mesir.
Pada hari Jumat, ketika beberapa ribu pria dan wanita di Tahrir Square, menuntut diterapkannya Syariah Islam, mereka membawa spanduk dan berbagai teriakan-teriakan perjuangan.

Pada hari yang sama, Surat Kabar Al-Ahram menerbitkan sebuah laporan mengenai 40 juta orang Mesir dalam bahaya, sekitar 50% dari desa Mesir telah mengalami pencemaran sanitasi mereka makan dan minum dari air perkebunan yang dicampur dengan berbagai sisa-sisa kotoran, serta berbagai epidemi penyakit yang mematikan.

Akhirnya oposisi Mesir terima referendum nasional

KAIRO --- Oposisi Pemerintah Mesir dari partai iberal dan sekuler menyerukan akan mengikuti referendum nasional. Pernyataan ini dikeluarkan setelah Front Penyelamat Nasional (NSF) menyatakan bakal tetap memboikot rencana pengakuan konstitusi baru.
Petinggi NSF, Hamdeen Sabahi mengatakan tidak ada jalan lain selain mengikuti referendum untuk menggagalkan konstitusi baru tersebut. Kata dia, pembuktian kebenaran untuk penolakan konstitusi harus mengarah pada keterlibatan masyarakat agar bisa memilih di bilik suara.
Akan tetapi, tambahnya, partisipan oposisi diminta untuk memilih 'tidak mendukung' keberlakukan konstitusi baru rancangan Dewan Konstituante tersebut.

Warga Mesir di luar negeri antusias referendum


Kairo - Warga Mesir di luar negeri tetap antusias menggunakan hak pilihnya meskipun masih terjadi perselisihan sengit di dalam negeri terkait keabsahan referendum penetapan Undang-Undang Dasar (UUD).
"Kedutaan Besar dan konsulat Mesir di luar negeri mendapat sambutan hangat dari warga Mesir setempat yang berbondong-bondong mencoblos referendum konstitusi," demikian media massa setempat melaporkan, Kamis.
Warga Mesir di luar negeri diberikan kesempatan pertama pada Rabu (12/12) untuk memilih "ya" atau "tidak" dalam pengesahan Rancangan UUD yang diajukan oleh Majelis Konstituante itu.
Ada pun referendum di dalam negeri diagendakan akan digelar dua tahap, yaitu tahap pertama pada Sabtu (15/12) di 10 provinsi mencakup Kairo, dan tahap kedua pada 22 Desember di 17 provinsi sisanya.

Hukum memberikan Suara dalam Referendum UUD Mesir

Syekh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak, adalah ulama sepuh di Arab Saudi yang sangat disegani. Beliau mengeluarkan fatwa terkait dengan referendum UU Mesir yg menimbulkan polemik di kalangan Islamiyyin Mesir, antara yg pro dan kontra dalam hal partisipasi memberikan suara di dalamnya... Cukup menarik cara beliau melihat sudut pandangnya. (Abdullah Haidir)



 


حكم التصويت للدستور المصرى 

Hukum memberikan Suara dalam Referendum UUD Mesir
[diterjemahkan oleh: ust Hatta Syamsuddin]


Segala puji hanyalah bagi ALLah, sholawat dan salam atas hamba dan Rasul-Nya Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Amma bakd
Telah sampai kepadaku terjadinya perbedaaan pendapat di antara saudara kami para Ahli Sunnah di Mesir seputar permasalahan pemberian suara dalam Referendum UUD Mesir. Perbedaan diantara mereka adalah seputar hukumnya : apakah haram, boleh atau bahkan wajib. Sebagaimana diketahui bahwa setiap mereka memiliki hujjah dan dalil untuk menguatkan pendapatnya. Dan saya telah mengkaji dalil dan hujjah mereka, dan sepanjang yang saya dapati cara beristidlal (berhujjah dengan dalil) sama-sama kuat yang mungkin membuat bingung mereka yang mengkajinya.

Pemilu Referendum Dimulai, Mursi Keluarkan Undang-Undang Baru

        Kairo, 29 Muharram 1434/13 Desember 2012 (MINA) - Presiden Mesir Muhammad Mursi telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan baru tentang pembagian referendum konstitusi ke dalam dua tahap, demikian menurut laporan Kantor berita Mesir Middle East News Agency (MENA) yang dikutip Egypt Independent dan  diterima Mi'raj News Agency (MINA), Kamis dini hari (13/12).
       Referendum tahap pertama adalah pemungutan suara dari sepuluh wilayah dilaksanakan pada 15 Desember mendatang, wilayah itu meliputi Kairo, Alexandria, Aswan, Assiut, Daqahlia, Gharbiya, Sharqiya, Sohag, Sinai Selatan dan Sinai Utara.

Nasionalisme yang sebenarnya

Risalah dari Prof. DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 29-11-2012
Penerjemah:
Abu ANiSA
________
Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabat serta orang-orang yang mendukungnya, selanjutnya…
Bahwa cinta kepada kampung halaman adalah naluri dan fitrah yang dianugerahkan kepada Manusia, bahkan dianugerahkan kepada seluruh makhluk.. Tidakkah Anda melihat burung-burung bermigrasi  melakukan perjalanan ribuan mil, dan kemudian kembali ke habitat aslinya setelah melewati suasana yang keras berupa cuaca yang keras atau iklim yang parah? ..
Begitu pula manusia yang dilahirkan di suatu tempat lain dan memiliki kerinduan pada negeri induknya, meskipun jaraknya jauh atau berat, namun karena kerinduan kepada negeri yang memotivasi seseorang untuk kembali, meskipun berada di akhir hidupnya dan akhir umurnya ..

Membaca Dekrit dan Konstitusi Baru Mesir

Kelahiran dekrit 21 November 2012 oleh presiden Mursi kuat didasari desas-desus rencana kudeta yang telah dirancang matang di salah satu kantor partai politik. Bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi, pada tanggal 2 Desember 2012 oposisi akan membubarkan Dewan Konstituante dan Majelis Syura serta menghidupkan kembali SCAF dengan menggugurkan dekrit presiden bertanggal 12 Agustus 2012. Pembubaran Dewan Konstituante menuntut presiden membentuk Dewan Konstituante baru yang akan dituai protes oposisi sebab presiden dipandang tidak netral dalam memilih anggota Dewan Konstituante. Akibatnya, presiden dan Dewan Konstituante baru lebih mudah dilengserkan. Di satu sisi, dekrit yang dikeluarkan Mursi menjadi tameng dari serangan-serangan penjegalan demokrasi sedang di sisi lainnya mengundang kegelisahan oposisi baik dari kalangan sekuleris maupun kroni Mubarak

Pernyataan Resmi Ikhwanul Muslimin

Kamis pukul 17.00 sore waktu Kairo ratusan orang mendatangi Markas Besar Ikhwanul Muslimin (Maktab Irsyad ) yang ada di daerah Muqattam, Mesir. Mereka adalah orang-orang bayaran yang digerakan untuk menyebarkan kerusuhan di seluruh propinsi di Mesir. 

Dalam hitungan kurang dari setengah jam para preman bayaran tersebut berhasil mengobrak-abrik ruangan kerja pimpinan tertinggi Ikhwanul Muslimin. Mereka juga berhasil mengambil beberapa perangkat komputer. Bahkan sebuah ruangan yang difungsikan sebagai masjid ikut menjadi sasaran. Selain markas besar Ikhwanul Muslimin pembakaran dan penjarahan juga terjadi beberapa kantor ikhwan yang ada di propinsi. Tercatat sebanyak 28 kantor ikhwanul muslimin di berbagai daerah dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab. 

Konpres Mursyid IM Menjawab Fitnah

Berikut adalah kultwit oleh @kaisar_el_rema terkait konferensi pers Mursyid Ikhwanul Muslimin tentang kerusuhan di Mesir. Serta menjawab fitnah media yang menebar ke dunia

Berikut isi kultwitnya:
  1. Pagi ini (sabtu, 8/12) sekitar pukul 10.30 Ikhwanul Muslimin akan berikan keterangan pers terkait pembantaian kader dan pembakaran kantor-kantornya.

  2. Kantor pusat IM tengah bersiap-siap mengadakan konpers internasional. Spanduk yg dipampang para korban pembantaian anakisme oposisi.

  3. Mursyid IM : wahai jurnalis, Anda berada pada posisi sebagai saksi. Jadilah saksi yg amanah.

  4. Mursyid IM : apa yg tengah terjadi skrg ini bukan cara menjadi oposisi. Tapi kriminalitas.

  5. Mursyid IM : Bbrp media memutar balik fakta. Bahkan menuduh kami yg menyerang.

  6. Mursyid IM : Lihatlah korban. 8 meninggal dan 1493 luka semua kader Ikhwanul Muslimin.

Poll: 80 Persen Warga Mesir Dukung Draft Konstitusi

Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilakukan di Mesir menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen warga Mesir akan memilih mendukung rancangan konstitusi dalam referendum yang dijadwalkan 15 Desember.

Menurut survei yang dilakukan oleh Chanel TV al-Nil pada Senin, 10/12/12 itu mengatakan, 80 persen warga Mesir akan menyetujui isi dari rancangan draft konstitusi.

Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa hanya 15 persen dari orang Mesir yang menentang konstitusi baru dan 4 persen sisanya abstain.

Syeikh Yusuf Qardhawi Serukan Pro Referendum Mesir

PERGOLAKAN Mesir yang panas sekarang ini tak urung membuat ulama besar internasional, Syeikh Yusuf Qardhawi angkat bicara.
“Saya mengajak kepada seluruh warga Mesir untuk keluar dan berpartisipasi dalam referendum.
“Saya harapkan semuanya ikut, baik pro-referendum ataupun mereka yang anti-referendum.
“Sedangkan saya sendiri akan menjadi “Pro-referendum” dengan penuh kepercayaan dan ketenangan.
Karena sesungguhnya Dekrit Presiden ini, walaupun kita tidak setuju terhadap sebagian isinya, secara keseluruhan merupakan dekrit yang luar biasa.

Kematangan Harakah Menghadapi 'Jebakan Betmen'


IM dan KEMATANGAN PERGERAKAN

by: Nandang Burhanudin


Target dari aksi anarkisme dengan merusak, membakar, dan menghancurkan kantor-kantor IM berikut menebar teror dan menjadikan tokoh-tokoh IM sebagai targetman, adalah:

1. Menjebak kader-kader muda IM agar membalas setiap teror dengan teror, kekerasan dengan kekerasan, dan aksi anarki dengan anarki.

2. Ketika itu terjadi, maka skenario Aljazair jilid 2 akan kembali terjadi di Mesir. Saat kondisi chaos dan perang saudara terjadi, maka militer Mesir akan keluar dari barak dan mengendalikan kembali keadaan sospol di Mesir.

Jaksa Agung Perintahkan Kumpulkan Bukti-Bukti Baru Pembunuh Revolusi

Sumber peradilan menyatakan bahwa Jaksa Agung, Mustasyar Thal’at Abdullah Ibrahim sedang berada di kantornya guna memeriksa bukti-bukti aduan hukum yang diajukan sebagian warga negara dan lembaga penuntutan. Bukti-bukti yang sedang diperiksa termasuk video-video bagaimana para demonstran diserang dan dibunuh oleh rezim Mubarak saat demo damai revolusi 2011.
Jaksa Agung menghimbau semua lembaga dan instansi keamanan, baik intelejen dan polisi untuk mengajukan bukti-bukti baru terkait pembunuhan dan perilaku teror saat terjadi gelombang revolusi

Terjemahan dekrit Mursi yang baru

Setelah memperhatikan Dekrit Presiden pada tanggal 13 Pebruari 2011, dan Dekrit Presiden pada tanggal 30 Maret 2011, dan Dekrit Presiden tanggal 11 Agustus 2012, dan Dekrit Presiden tanggal 21 Nov 2012, maka diputuskan:

Satu

Dibatalkannya Dekrit Presiden yang dikeluarkan pada tanggal 21 Nov 2012 mulai pada hari ini (sabtu, 8 Des 2012), sedang akibat dari dekrit tersebut tetap berlaku.

Dua

Dalam kondisi terdapatnya bukti-bukti dan tanda-tanda, diulangi segala penyelidikan/penyidikan terhadap tindakan kriminal pembunuhan, rencana pembunuhan, mencedrai para demonstran, dan kejahatan-kejahatan teroris yang dilakukan terhadap warga Negara di rentang waktu 25 januari 2011 – 30 juni 2012 yang kejadiannya berkaitan dengan revolusi 25 januari. Apabila penyelidikan sampai kepada bukti-bukti yang cukup atas terjadinya tindakan kejahatan (yang dimaksudkan) maka kejaksaan agung akan menindaklanjuti proses pengadilannya ke Pengadilan Khusus yang sesuai dengan undang-undang, walaupun sudah pernah keluar keputusan hukum yang final sebelumnya yang menyatakan bebasnya pihak tertuduh, atau cacatnya tuduhan atau kurangnya tuduhan.

Tiga

Bila rakyat tidak menyetujui UUD yang baru yang telah ditetapkan jadwal referendumnya pada tgl 15 Des 2012 ini, maka Presiden diamanahkan untuk melaksanakan pemilihan Panitia Baru Perancangan Konstitusi selama waktu paling lambat 3 bulan, yang beranggotakan 100 orang anggota, dengan pemilihan bebas langsung. 

Panitia baru ini diberikan waktu untuk menyelesaikan Rancangan UU baru selama tidak lebih dari 6 bulan setelah mereka terpilih.
Presiden berkewajiban untuk melaksanakan referendum atas rancangan UU baru ini paling lama 30 hari setelah diserahkan oleh Panitia Perancangan konstitusi.

Dalam segala situasi dan kondisi, penghitungan suara hasil referendum dan pengumumannya dilangsungkan di setiap Panitia Daerah, secara terbuka, langsung setelah pencoblosan selesai, dengan ditanda-tangani oleh setiap ketua pelaksana referendum.

Empat 

Dekrit Presiden ini tidak bisa dibatalkan oleh lembaga peradilan manapun. Dan semua gugatan terhadap Dekrit ini batal demi hukum di depan semua pengadilan.

Lima

Dekrit ini diberitakan di semua koran resmi dan berlaku semenjak ditetapkan

Ditetapkan oleh Presiden Mesir, pada hari Sabtu, 24 Muharam 1434 H, bertepatan dengan 8 Des 2012.

sumber : FB ust Irsyad Syafar

Ibu Revolusioner Mesir Pun Bersyahadat Di Depan Jutaan Pendukung Mursi


ummu salwa
Ini adalah seorang ibu Koptik Nasrani yang mendeklarasikan dirinya untuk berpindah agama. Ia lalu mengikrarkan dua kalimat syahadat di hadapan sejuta lebih pendukung Muhammad Mursi dalam sebuah aksi demo dukungan terhadap “Legalitas dan Syariah” yang digelar di Alun-alun Nahdhah, depan Universitas Cairo pada hari Jumat (1/12/2012).
Tahukah Anda siapa sesungguhnya ibu ini? Ia adalah Ummu Salwa yang dijuluki sebagai “Ummu Tsuwar” (Ibu para Revolusioner) dimana ia selalu terjun ke lapangan semenjak awal kali meletusnya revolusi Mesir.

Referendum Konstitusi Mesir Tinggal Menghitung Hari

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pengawas dalam referendum konstitusi mesir, Mustasyar Mahmud Abu Syausyah mengatakan bahwa jumlah hakim sudah mencukupi untuk menangani referendum yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (15/12/2012) nanti.

"Saat ini kami masih menerima para hakim yang siap mau menjadi penanggungjawab di TPS-TPS nanti." Ungkap Mahmud Abu Syausyah dikutip dari almesryoon.
Ia mengatakan bahwa pembahasan teknis diantara para hakim sekarang ini adalah apakah referendum diadakan satu hari atau dua hari, Jika diadakan satu hari akan membuat para hakim kelelahan" ungkapnya.

MURSI: TIDAK ADA TOLERANSI PADA UPAYA KUDETA TERHADAP KEDAULATAN RAKYAT


        Kairo, 24 Muharram 1434/08 Desember 2012 (MINA) - Setelah terjadinya aksi protes kelompok oposisi di depan Istana Kepresidenan Ittihadiyah hingga menjatuhkan korban disusul tuntutan oposisi, akhirnya untuk kedua kali Presiden Mesir Muhammad Mursi berbicara terkait Deklarasi Konstitusi (Dekrit) yang dikeluarkannya, 21 November lalu.
       Lembaga Studi Informasi Alam Islam (SINAI) Mesir dalam surat elektroniknya yang yang diterima kantor berita Islam Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu pagi (08/12) melaporkan, Presiden Mursi menyampaikan pidatonya yang berisi tamparan keras bagi pihak-pihak yang berkamuflase di balik institusi negara.

Mursi: Orde Mubarak Tidak Akan Kembali!


  1. Sebab media tidak adil dalam mengutip pidato Mursi malam ini (6/12), saya akan twitkan.

  2. Mursi: Saya menghargai oposisi. Tapi jika minoritas menunggangi mayoritas dan menamakan diri sebagai RAKYAT apakah ini demokrasi?

  3. Mursi: Menentang dekrit ataupun referendum UU silahkan. Namun jika sampai anarkis dan merusak lembaga atau kepemilikan, saya tidak akan lepaskan.

  4. Mursi: Negara berhasil menangkap 80 preman bayaran. Mereka memberikan keterangan siapa tuannya dan dari mana uangnya.

  5. Mursi: Preman-preman ini mendapat suntikan dana dari dalam dan luar negeri. Hukum akan ditegakkan. Pengadilan akan memproses.

  6. Mursi: Dekrit yg saya keluarkan bukan untuk menekan judikatif. Namun tercium perkumpulan (rencana kudeta) di rumah seorang tersangka pembunuh revolusioner 25 Januari.

  7. Mursi: Saya sangat menghormati para hakim.

  8. Mursi: Apakah merusak mobil dan melukai sopir kepresidenan yang hingga sekarang dirawat RS serta membakar kantor parpol dinamakan demo damai?

  9. Mursi: Dekrit tidak akan dirubah. Dan referendum tetap pada waktunya (Referendum rancangan UUD -ed). Dekrit seketika akan selesai setelah rakyat memberikan suaranya di TPS (saat referendum).

Pendukung Mursi tahan 83 preman perusuh yang tewaskan anggota ikhwan

PARA pendukung Presiden Mursi menahan 83 aktivis oposisi “preman” dalam bentrokan di istana presiden pada hari Rabu lalu, Abdul-Munim Abdul-Maqsud, pengacara Ikhwanul Muslimin, mengatakan.
Para tersangka tidak segera diserahkan kepada polisi, kata Abdul-Maqsud kepada kantor berita Turki Anadolu. Mereka ditahan sampai adanya penuntutan dan ahli forensik memeriksa bukti yang ada.
Para “preman” yang ditahan mengaku telah membunuh enam anggota Ikhwan dan melukai ratusan orang lainnya, ia menambahkan.
83 ‘preman’ itu ditangkap dengan uang, senjata putih dan bom molotov,” ujar Abdul-Maqsud. “Mereka mengakui melakukan kerusuhan dan membunuh serta melukai ratusan pendukung presiden.”

Mursi: tak ada toleransi bagi pembunuhan dan sabotase

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO---Presiden Mesir, Mohamed Mursi, dalam pidatonya, Kamis (6/12) malam menyatakan tidak akan menoleransi pembunuhan atau sabotase. Ia hanya menghormati kebebasan berbicara.

Pidato itu disampaikan resmi setelah bentrok berdarah antara pendukungnya dengan massa kubu oposisi, demikian lapor AFP.

"Kami menghormati kebebasan berbicara yang damai namun tak pernah membiarkan siapapun melakukan pembunuhan dan sabotasi," ujarnya dalam pidato di tengah krisis politik terburuk sejak terpilihnya ia menjadi presiden pada Juni lalu.

Ikhwan: Kami Telah Gagalkan Kudeta Presiden


 
Hidayatullah.com--Ikhwanul Muslimin Mesir mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan upaya kudeta terhadap Presiden Muhammad Mursy, yaitu ketika peristiwa di istana presiden pada hari Rabu malam (5/12/2012).

Dalam pernyataannya pada hari Kamis (6/12/2012), Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa adanya upaya untuk kudeta terhadap legitimasi dan keinginan rakyat dan merusak revolusi beserta tujuannya. Menurut Ikhwan, hal itu terlihat pada usaha menyerang istana presiden yang telah dimulai sejak hari Selasa (4/12/12), ketika itu telah tertangkap beberapa orang bersenjata yang berusaha menduduki istana.

Mursi akan bongkar penyulut krisis Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Walid al-Haddad, koordinator Hubungan Luar Negeri Partai Kebebasan dan Keadilan Mesir, menyatakan, Presiden Muhammad Mursi dalam pidato mendatangnya akan mengungkap identitas para penyulut krisis di negara ini.

Al-Haddad dalam wawancaranya dengan Alalam (6/12), seperti dikutip laman Irib menuding para penentang berupaya menjegal kemenangan kelompok-kelompok Islam dalam pemilu parlemen mendatang dan menggagalkan pelaksanaan referendum UUD yang akan digelar pertengahan bulan ini.

AS dan Zionis Dibelakang Demo Anti Mursi? | Bocoran Kawat Diplomatik

By: Nandang Burhanudin*

Moursi Dievakuasi dari Istana Ittihadiyah


NNM News memberitakan, pada saat ini (4/12), Presiden Moursi dievakuasi dari Istana kepresidenan setelah para demonstran berhasil mengepung dan memasuki area istana.
Menurut sumber-sumber rahasia, Kedubes AS di Kairo menjadi donatur rahasia bagi para koordinator demonstran secara rahasia.

Ini Sikap Koalisi Poros Kekuatan Islam Atas Anarkisme Liberal-Sekuler Mesir

By: Nandang Burhanudin

Hari Rabu 5/12/2012 pagi tadi, Presiden Moursi kembali menjalani aktivitas sebagai presiden di Istana Ittihadiyah. Kendati, para beberapa gelintir pendemo masih aktif di tenda-tenda depan Istana.
Aksi anarkisme di istana negara kemarin (4/12), telah membuat beberapa kerusakan. Salah satunya, mobil kepresidenan dirusak dan sopir presiden dianiyaya hingga dirawat di RS.
Menjawab kegaduhan dan aksi anarkisme, koalisi Poros Kekuatan Islam yang dimotori Salafy-IM dan didukung partai-partai, melakukan deklarasi dan akan mengadakan demo tandingan sore nanti (malam ini 5/12 WIB).

Berikut bunyi deklarasi:

Inilah Rencana Keji Makar Jatuhkan Mursi


Mursi: Presiden di antara Kudeta dan Makar | (part 2)
Oleh Nandang Burhanudin*

Menurut Rifa'at Thahtawi, kepala Rumah Tangga Kepresdinan, "Ada tiga kejadian yang sekarang tengah berlangsung di sekitar Istana Ittihadiyah:
1. Koordinator aksi yang rata-rata preman tengah mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh penting dari wilayah Sha'id (wilayah pedesaan) di Hotel Safir. Tujuannya: mempersiapkan strategi penyerangan kepada para demonstran, untuk kemudian difitnahkan kepada kepanduan IM dan Salafy.
2. Pertemuan lain berlangsung di pusat komando tengan berlangsung pembagian uang kepada demonstran anti Moursi.

Mursi: Presiden di antara Kudeta dan Makar

Oleh: Nandang Burhanudin

Tak ada pemimpin Arab yang paling menanti kondisi Mesir akhir-akhir ini, selain pemimpin UEA Syaikh Muhammad bin Zayid. Kondisi "chaos" Mesir dengan target: melengserkan Moursi sejak lama menjadi agenda utamanya, bekerjasama dengan Marsekal Thanthawi sebelum diberhentikan oleh Moursi.
Dewan Tinggi Militer Mesir yang dipimpin oleh Marsekal Thanthawi dan kaum LIberal yang digalang Syafiq, Elbaradai, Amr Mousa sebenarnya telah lama merancang kejatuhan Moursi. Untuk rencana tersebut, Marsekal Thanthawi mendapatkan gelontoran dana yang langsung ditransfer ke rekening pribadi di Abu Dhabi. Jumlahnya sangat fantastis, mencapai 300 juta dollar AS.

Amr Mousa, El-Baradei, dan Hamdin Sabbahi, Mereka Agen Zionis


Kairo. Usaha-usaha yang gigih diciptakan oleh kelompok nasionalis-sekuler terus mereka lakukan, dan tujuannya menghancurkan pemerintahan Mesir dibawah Presiden Mohammad Mursi. Ketiga tokoh yang sekarang menjadi dalang gerakan itu, terus melancarkan aksinya dengan dukungan Zionis-Israel.

Syahid 16 Tahun Lalu, Jenazahnya Masih Utuh Dengan Satu Jari Tegak

KHALIL al-Syarif Khalil meninggal dunia 16 tahun yang lalu. Ia berasal dari Palestina. Ia syahid ketika sedang melawan tentara Israel. Beberapa waktu lalu, kuburan Khalil tanpa sengaja kembali tergali. Sudah menjadi kebiasaan di Palestina menyatukan jenazah para syuhada di kuburan yang sama.
Juga menjadi kebiasaan di Timur Tengah dan Arab mengebumikan jenazah di liang lahat yang telah lama digunakan.

Presiden Mursy Adakan Pertemuan Persiapan Referendum

Presiden Mesir Muhammad Mursy telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat guna mempersiapkan pelaksanaan referendum atas rancangan konstitusi. Sementara itu, Pengadilan Mesir menunda tinjauannya terhadap dakwaan atas deklarasi konstitusi yang dikeluarkan Presiden Mursy.

Peradilan Tertinggi Mesir Siap Awasi Referendum

Majelis Peradilan Tertinggi Mesir menyatakan kesiapannya untuk mengawasi referendum terhadap rancangan konstitusi yang akan dilakukan pada pertengahan bulan ini. Selain itu dengan Dewan Negara Perwakilan Umum maupun Administrasi, juga memutuskan untuk berpartisipasi dalam pengawasan referendum.
Sementara itu, beberapa kekuatan politik menyerukan untuk melakukan demonstrasi di depan istana presiden, sedangkan Ikhwanul Muslimin telah memperingatkan akan terjadinya kekacauan.

Wahai Mursi! Engkau Telah Membuat 'Diktatorisme Baru'


Minggu, 02 Desember 2012



Wahai Dr. Mursi kamu diktator pertama yang melarang memenjarakan jurnalis meskipun ia menghinamu dengan hinaan yang menjijikkan lalu menyebarkan penghinaan itu

Kamu diktator pertama yang membiarkan anakmu pergi ke negara arab lain seperti anak-anak mesir lainnya sebab mencari rezeki

Dua Juta Lebih Rakyat Mesir Turun Ke Jalan Dukung Mursi | Demo Terbesar dalam sejarah Mesir


Minggu, 02 Desember 2012

Massa demonstran pro-Mursi sholat dzuhur berjamaah

Sabtu, 1 Desember 2012, menjadi saksi kecintaan dan dukungan rakyat Mesir kepada Presiden Muhammad Mursi. Berpusat di Cairo University, tercatat lebih dua juta demonstran tumpah ruah. Demonstrasi mendukung dekrit presiden ini dimulai Dzuhur dan diikuti 30 partai dan organisasi pemuda, serta 18 serikat pekerja. Kalangan islamis bersatu: IM, Salafi, Jamaah Islam, dll.