Polling dukungan Dekrit Presiden Mursi sangat kuat


Musuh-musuh revolusi terus berupaya melemahkan pemerintahan yang ada sekarang ini. Segala cara mereka gunakan agar pemerintahan Mursi gagal. Berikut analisa dari kaisarelrima di account twitnya:

Sebagian kaum oposisi Mesir sudah bergabung dengan kroni Mubarak. Mereka akan menolak apapun keputusan Mursi.
Misalkan, ketika keputusan pertama kali akan mencopot Jaksa Agung, kaum opisisi dan antek Mubarak ramai-ramai menolak keputusan.
Padahal salah satu tuntutan saat revolusioner 25 Januari berlangsung jelas: menumbangkan Mubarak dan mencopot Jaksa Agung.
Kenapa Jaksa Agung diseret? Sebab dia ini orangnya Mubarak dan membekukan semua aduan kasus kroni rezim. Dia juga yang menyembunyikan data.
Banyak pejabat rezim Mubarak yang dibebaskan sebab bukti-bukti kejahatan tidak dikeluarkan sama Jaksa Agung.
Usut punya usut mengapa oposisi menentang pencopotan Jaksa Agung, sebab ternyata pemimpin mereka terjerat kasus korupsi.
Kalau Jaksa Agung ini diganti, kebobrokan mereka juga diangkat ke publik. Salah satu yg sudah jelas adalah Badawi, ketua partai Wafd. (Partai Wafd salah satu yang langsung menolak Dekrit Mursi -ed)
Selanjutnya Mesir akan menggelar referendum UU(D). Sayangnya, selalunya kaum oposisi membuat kegaduhan.
Dewan konstituante, lembaga berfungsi menelurkan UU sebelum direferendum dibubarkan oleh pengadilan atas aduan opisisi.
Banyak perdebatan yang tidak sehat soal Dewan Konstituante ini. Tujuannya menyeret negara agar selalu dalam gelombang.
Setelah dibubarkan, Dewan Konstituante yg baru dibentuk. Anggotanya dari berbagai elemen. Point panas ada pada ‘sumber undang2′ dan ‘wanita’.
Ini juga berdarah-darah. Berkali-kali Dewan Konstituante jilid 2 dimasukkan pengadilan untuk dibubarkan. Tetapi selalunya gagal.
Maka di last minute, setelah draft selesai 90% lebih, kaum oposisi dipimpin Amr Musa walk out. Konstelasi politik menjadi panas.
Siapakah Amr Musa? Dia kroni Mubarak. Pernah menjabat Menlu. Dikirim Mubarak menjadi Sekjend Liga Arab dan calon presiden tersingkir (pada pilpres yg dimenangkan Mursi -ed).
Masih ingatkah kita dengan Thanthawi cs yang dipecat Mursi sebab usaha kudeta? Nah, sekarang ini dia mulai bergerak.
Mendagri & Menhan dalam acara yg dihadiri perwira mengatakan : Ada upaya adu domba membenturkan kekuatan militer. Tidak akan berhasil!
Beberapa hari kemarin, pemimpin oposisi menyerukan demonstrasi memperingati jatuhnya korban demonstrasi di jl Muhammad Mahmud.
Demonstran yang berjatuhan ini terjadi paska Mubarak tumbang dan negara di tangan Thanthawi Cs.
Ratusan orang memenuhi pangilan demonstrasi yang diserukan oposisi. Anehnya, tidak satupun pemimpin oposisi ini turun ke jalan.
Sebelumnya negara telah mecium demonstrasi ini bertujuan merusak kantor polisi dan lembaga keamanan lainnya.
Benar saja, ratusan orang ini membikin keributan. Menyerang kantor polisi dengan batu dan molotov.
Bentrok ini terjadi ketika Mesir menjadi mediasi gencatan senjata antara Israel – Gaza.
Pemimpin-pemimpin oposisi tidak bergerak sedikitpun. Seolah membiarkan agar kerusuhan berkecamuk semakin besar.
Sebagian kabar mengatakan, demonstrasi dimanfaatkan antek-antek Mubarak. Mereka yang mengerahkan massa menyerang kantor polisi.
Ketika surat aduan dilayangkan kepada Jaksa Agung (lama) untuk menangkap aktor intlektual, dia hanya menangkap seorang pemuda biasa.
Jaksa Agung berusaha agar masalah tidak tuntas ke pucuknya.
Selanjutnya, Mufti Libanon dalam khutbah Jum’atnya hari ini (23/11) mengatakan ada suplai dana dalam jumlah besar untuk menumbangkan Mursi.
Sebetulnya hal ini sudah lama diungkap oleh penulis besar Mesir Fahmi Huwaidy: ‘Ada perkumpulan dengan dana dari luar untuk menghadang IM’.
Jadi kondisi inilah yang melandasi Mursi mengeluarkan dekrit tegasnya.
Dalam dekrit Mursi katakan : MPR dan Dewan Konstituante tidak bisa dibubarkan. Sebab ada usaha mengarah ke sana.
Validitas data yang dipegang Mursi inilah yang membuatnya mengeluarkan keputusan, bukan mengusir riak-riak tapi mencabut akar.
Dimana akarnya? Jaksa Agung dan kroni Mubarak. Sebab itu, Abdul Majid dicopot dan pejabat politis maupun eksekutif Mubarak akan diadili.
Mursi juga menegaskan, dekrit ini tidak bisa diganggu gugat. Mengapa?
Sebab banyak politisi yang akan menciptakan suasana panas. Membawa dekrit ke pengadilan dengan tuduhan inkonstitusional.
Meskipun kemungkinan besar usaha politisi ini gagal, tapi membawa permasalahan dekrit pada perdebatan tidak sehat akan memakan banyak tenaga.
Inilah awal peperangan sesungguhnya antara Mursi vs kroni Mubarak. Ke depan suasana Mesir sangat patut untuk dipantau.
(Mayoritas rakyat Mesir mendukung Dekrit Mursi) Hasil polling dukungan keputusan Mursi : Aljazeera 91%, Rashad 84%, Kulluna Khalid Said 74%, Khabar 86%, Shorouk 64%, Youm Sabi 51% (al-Ikhwan.net)
Share this with short URL: