PARA pendukung Presiden Mursi menahan 83 aktivis oposisi “preman”
dalam bentrokan di istana presiden pada hari Rabu lalu, Abdul-Munim
Abdul-Maqsud, pengacara Ikhwanul Muslimin, mengatakan.
Para tersangka tidak segera diserahkan kepada polisi, kata Abdul-Maqsud kepada kantor berita Turki Anadolu. Mereka ditahan sampai adanya penuntutan dan ahli forensik memeriksa bukti yang ada.
Para “preman” yang ditahan mengaku telah membunuh enam anggota Ikhwan dan melukai ratusan orang lainnya, ia menambahkan.
83 ‘preman’ itu ditangkap dengan uang, senjata putih dan bom molotov,” ujar Abdul-Maqsud. “Mereka mengakui melakukan kerusuhan dan membunuh serta melukai ratusan pendukung presiden.”
Ikhwan telah mengajukan laporan kepada jaksa penuntut umum terhadap mereka yang dituduh terlibat dalam kekerasan di istana kepresidenan, dan membakar kantor Ikhwan serta kantor Partai Kebebasan dan Keadilan di berbagai bagian wilayah negara.
“Kami memiliki bukti jelas dan didokumentasikan yang membuktikan politisi utama dan tokoh media menghasut kekerasan,” ujarnya.
Pengawal presiden memerintahkan demonstran untuk meninggalkan daerah sekitar istana presiden pukul 3 sore pada hari Kamis kemarin (6/12/2012), juru bicara presiden Yasser Ali mengatakan pada hari sebelumnya.(fq/islampos/alahram)
Para tersangka tidak segera diserahkan kepada polisi, kata Abdul-Maqsud kepada kantor berita Turki Anadolu. Mereka ditahan sampai adanya penuntutan dan ahli forensik memeriksa bukti yang ada.
Para “preman” yang ditahan mengaku telah membunuh enam anggota Ikhwan dan melukai ratusan orang lainnya, ia menambahkan.
83 ‘preman’ itu ditangkap dengan uang, senjata putih dan bom molotov,” ujar Abdul-Maqsud. “Mereka mengakui melakukan kerusuhan dan membunuh serta melukai ratusan pendukung presiden.”
Ikhwan telah mengajukan laporan kepada jaksa penuntut umum terhadap mereka yang dituduh terlibat dalam kekerasan di istana kepresidenan, dan membakar kantor Ikhwan serta kantor Partai Kebebasan dan Keadilan di berbagai bagian wilayah negara.
“Kami memiliki bukti jelas dan didokumentasikan yang membuktikan politisi utama dan tokoh media menghasut kekerasan,” ujarnya.
Pengawal presiden memerintahkan demonstran untuk meninggalkan daerah sekitar istana presiden pukul 3 sore pada hari Kamis kemarin (6/12/2012), juru bicara presiden Yasser Ali mengatakan pada hari sebelumnya.(fq/islampos/alahram)