By: Nandang Burhanudin*
Moursi Dievakuasi dari Istana Ittihadiyah |
NNM News memberitakan, pada saat ini (4/12), Presiden Moursi dievakuasi
dari Istana kepresidenan setelah para demonstran berhasil mengepung dan
memasuki area istana.
Menurut sumber-sumber rahasia, Kedubes AS di Kairo menjadi donatur rahasia bagi para koordinator demonstran secara rahasia.
Dalam kawat diplomatik yang bocor tersebut dinyatakan, nama-nama yang
mendapatkan suplai dana secara langsung adalah: 3 mantan Capres (Amr
Musa, Elbaradai, dan Syafiq yang dikalahkan Moursi) dan partai-partai
yang menikmati privilage di era Mubarak. Targetnya: menjalankan agenda
Amerika dan Zionis Israel untuk menyingkirkan suara mayoritas kaum
Islamis (IM dan Salafy).
Bahkan, Elbaradai dengan penuh percaya diri mengancam akan memilih
kekerasan dan menyulut konflik jika Presiden Moursi tidak membatalkan
dektrit Presiden tentang UU.
Sungguh, 5 bulan Moursi memerintah, jebakan-jebakan batman silih berganti. Moursi adalah presiden di negara yang:
1. Tidak ada UU.
2. Tidak ada DPR.
3. TIdak ada MPR.
4. Memerintah negara yang birokrasi-militer-aparat adalah antek-antek Mubarak.
5. Memerintah negara yang terus menerus diawasi Israel dan AS.
Di sisi lain, Moursi dan IM terus menerus dituduh sebagai antek AS,
budak Barat, bahkan oleh HT Internasional disebut Mubarak yang
berjanggut. Karena menurut HT, Moursi tidak menjalankan syariat-tidak
membatalkan perjanjian Camp David-tidak mengirim tentara ke Israel-dan
Moursi dituduh menjalankan demokrasi.
Sungguh, teramat berat amanah yang diemban Presiden Moursi. Diserang
dari LUAR dan dirongrong dari DALAM. Tujuan dari semua serangan adalah:
melanggengkan hegemoni Irael (Zionis) dan AS-Barat (Salibis).
Musuh-musuh Islam paham betul, ketika IM-Salafy bersatu, maka 2/3
kekuatan Islam menjadi penguasa mutlak di Mesir. Saat kaum Islamis
berkuasa di dunia nyata, dan berhasil meraih simpati rakyat, maka tak
ubahnya menjadi "tanda bahaya" yang akan mewabah ke wilayah Timteng dan
negeri-negeri Islam pada umumnya.
AS dan Zionis sangat takut terhadap Islam yang diamalkan. Tapi keduanya
tidak akan pernah takut pada Islam yang hanya di tataran teori.
Bagi AS dan Zionis, negara yang berpenduduk muslim dan sukses dalam hal
ekonomi, stabil dalam politik, unggul dalam SDM lebih menakutkan
daripada teori KHILAFAH. Di titik ini, mengapa AS dan Zionis berusaha
sekeras mungkin membendung dan merusak tampilan Islam dan Muslim yang
berkuasa. Tapi membiarkan konferensi-konferensi Khilafah dan
diskusi-diskusi Syariah. Karena mereka paham, kekuasaan sekecil apapun
yang berbau Islam itu jauh lebih berbahaya dari teori kekuasaan global
yang hanya selesai di tataran makalah dan orasi.
Kita doakan, semoga Moursi-IM-Salafy sukses menjalakan amanah ini.
"Mesir ini kepalanya bangsa Arab dan umat Islam. Jika kepalanya kuat, umat ikut kuat" (Khalid Misyal, Hamas)