Oleh : Ali Farkhan Tsani
Redaktur Mi’raj News Agency (MINA)
Di dalam Jurnal Al-Masyru'u Ash-Shuhyuni fi Afriky (Proyek Zionis di Afrika) Dr. Fathi Abdul Qadir At-Tunisy mengungkapkan, bahwa jumlah negara di Afrika saat ini berjumlah 53 negara yang 65 %-nya dihuni oleh kaum muslimin. Dari 53 negara tersebut, tercatat 42 negara di antaranya menjalin hubungan diplomatik dengan Zionis Israel.
Ada lima besar Negara yang paling menonjol dipengaruhi oleh Zionis Israel, yakni : Kenya, Ethiopia, Kamerun, Nigeria, dan Afrika Selatan.
Zionis mengetahui pentingnya membidik Afrika. Di samping belum banyak diperhatikan orang, di sana masih sangat minim pendakwah muslim. Ada kasus di Madagaskar yang penduduknya asli Arab. Namun begitu saja mudah murtad karena tidak mengenal Islam secara utuh. Mereka bahkan membuat Ka'bah sebagai tandingan Ka’bah yang ada di Mekkah Al-Mukarromah. Merekapun menyembil hewan dan membuat sumber air seperti air zam-zam di Mekkah.
Di Kenya juga banyak penduduk yang menggunakan nama sebagaimana nama-nama Muslim. Namun agama mereka adalah Nasrani. Kemudian datang da'i Muslim, mereka pun masuk Islam kembali. Tetapi kala da’i itu pergi, mereka kembali ke keyakinan semula. Banyak da’i-da’i yang tidak sanggup lagi membina warga muslim di sana.
Tujuan Zionis di Afrika
Tujuan utama Zionis Israel membidik benua Afrika antara lain :
Untuk Pertahanan Diri
Zionis melihat potensi ekonomi benua Afrika dapat mendukung Zionis untuk mempertahankan diri sebagai sebuah negara. Hingga Zionis dahulu mencoba menaikkan Idi Amin hingga menjadi presiden Uganda. Namun setelah menjadi
Untuk Marketting Produk-Produk Zionis
Zionis Israel menyebutkan, benua Afrika ini disebut sebagai Qurrah Bikrah (Benua yang masih perawan). Hal ini mengingat banyak sumber daya alamnya, cadangan gas alam, dan berbagai sumber tamang yang belum tergarap di sana.
Untuk Menjalin Hubungan dengan Negara-negara bekas jajahan Inggris, Portugis dan Perancis.
Untuk Memperoleh Pengakuan dari luar.
Zionis Israel berdalih, jika Negara-negara Arab tidak mau mengakui eksistensi dan kedudukan negara Israel, maka Israel bisa berharap pengakuan dari Negara-negara di Afrika tersebut.
Untuk Mengawasi Negara-Negara Arab sekitar Israel.
Program Zionis Israel di Afrika, meliputi :
Kerjasama Perdagangan
Formasi kerjasama sebenarnya bentuk penghisapan potensi Afrika oleh Zionis Israel. Melalui system kapitalisme ribawi, Israel selalu mendapat laba yang berlipat ganda. Sementara Afrika selalu mendapat nilai minus tiap tahunnya.
Kerjasama Militer
Zionis Israel berdalih memberikan bantuan senjata dan mengadakan pelatihan militer Dari kedua program ini, pihak yang dilatih atau dibantu akan membela pelatihnya.
Bantuan Kemanusiaan.
Afrika merupakan benua dengan Negara-negara miskin. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Zionis Israel melalui topeng bantuan kemanusiaan. Bantuan ini sebenarnya usaha untuk memurtadkan orang-orang Afrika agar berpihak kepada Zionis Israel.
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ben Gureon, tokoh Yahudi pendiri Israel, yang mngatakan, "Bantuan Zionis Israel pada hakikatnya adalah bukan sebagai bantuan, namun sesungguhnya untuk keperluan Zionis Israel itu sendiri." (mina)