Kematian dedengkot Syi’ah Mesir Hasan Syahatah dalam sebuah amuk massa ternyata disambut gembira keluarga dan tetangga Hasan Syahatah. Saat mendengar pengumuman kematian Hasan Syahatah yang sering mencaci maki para Shahabat Rasulullah dan Ummul Mukminin, mereka menegaskan tidak akan menguburkan jenazahnya di pemakaman Muslimin dan tidak menyaksikan jenazahnya, Voice of Al Islam melaporkan 27 Juni 2013.
Muhammad Muhammad Syahatah, kakak dari Hasan Syahatah, mengatakan setelah mengetahui kabar kematian adiknya bahwa ia merasa lega. Ia tidak menerima belasungkawa dari seorangpun. Muhammad menegaskan, ia dan keluarga berlepas diri sepenuhnya dari saudara-saudaranya Syiah yang tewas. Ia juga menyebutkan bahwa ada lagi saudaranya yang Syiah, Ismail Muhammad Syahatah. Keponakan dari Muhammad Syahatah, Musthafa Al-Mahmudi, mengatakan bahwa jenazah mereka berempat akan dimakamkan di Kairo.
Mr Ad-Didani, seorang pegawai dan warga Herbit, mengatakan bahwa Hasan Syahatah memulai kegiatannya menyebarkan pemikiran Syiah di desa tersebut sejak tahun 90an. Ia mencoba mendirikan Husainiyyah di rumahnya.
Sementara warga lain, Jamal Dhalam, juga memberikan komentar bahwa setelah mendengar kabar kematian Hasan dan saudaranya Ibrahim yang berusia 55 tahun, para warga merasa lega. Jamal menegaskan, kalau saja hal itu terjadi di desa Herbit, maka warga Desa pun akan membunuhnya.
“Alangkah baiknya mereka dilempar ke tengah-tengah gurun biar dimakan serigala atau dibuang ke laut biar dimakan ikan” ujar Syakir Dhalam yang menolak pemakamannya di kompleks Muslimin.