Tidak kurang dari 1300 jama’ah secara khusuk menyimak dengan seksama seruan Al Azhar dalam mensikapi berbagai permasalahan syar’I dan Mesir terkini yang disampaikan oleh Dr. Mukhtar Jum’ah, Dr. Usamah Sayyid Al Azhari, Dr. Muhktar Jum’ah dan Dr. Abbas Abdullah.
Selama dua jam, jama’ah shalat maghrib di Masjid Al Azhar, Kairo Rabu (26/06/2013) tidak meninggalkan masjid selepas shalat. Mereka mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Al Azhar University, Kairo. Ceramah tiga tokoh Azhar ini disampaikan selama dua jam.
Menurut Dr. Muhktar Jum’ah, Al Azhar Syarif memiliki simpatisan sangat banyak. Al Azhar yang telah berdiri ribuan tahun menegaskan akan berada di atas seluruh gerakan politik.
“Al Azhar berada di atas seluruh pergerakan politik,” tegas Dr. Muhktar Jum’ah.
Akidah Ahlus Sunnah
Sementara itu, dalam paparannya, Dr. Abbas Abdullah menyinggung bahwa akidah Azhar adalah akidah Ahlus Sunnah.
“Al Azhar adalah Sunni, akidah kami Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, para Imam kami adalah Imam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, dan kamipun mengajarkan murid-murid kami akidah tersebut,” terang Dr. Abbas Abdullah.
Sementara Dr. Usamah Sayyid Al Azhari menjelaskan, bahwa hakekat seruan Al Azhar dari masa ke masa, selama ribuan tahun, adalah menyeru untuk kembali kepada ajaran Rasulullah –Shallahu Alaihi Wasallam.
“Kalian tahu mengapa Al Azhar sangat dicintai oleh penduduk Negeri ini? Kalian tahu mengapa para pelajar dari berbagai penjuru dunia datang untuk belajar di Al Azhar? Dan apakah kalian tahu mengapa di belahan bumi manapun, para ulama Al Azhar selalu mendapatkan penghormatan dari segenap kaum Muslimin? Itu semua karena Al Azhar hakekatnya menyeru untuk kembali kepada tuntunan Rasulullah –Shallahu Alaihi Wasallam, berusaha menjadi rahmat bagi segenap alam,” jelasnya.
Seolah kompak, ketiga pembicara tersebut berusaha menegaskan bahwa, Al Azhar berada pada posisi tawaassut (berada di tengah) dan tasamuh (tolerasnsi), terhadap berbagai perselisihan pendapat para ulama dari masa ke masa.
“Kami mengajarkan paling tidak delapan madzhab kepada para murid kami, empat di antaranya bukan madzhab Ahlu Sunnah, namun kami berharap mereka dapat mengambil pelajaran dari pengetahuan tersebut,” tambah Dr. Abbas Abdullah.
Akhirnya, acara ditutup dengan do’a bersama untuk keamanan Negeri Mesir dari segala macam marabahaya dan keselamatan kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia yang dipimpin oleh Imam Masjid Al Azhar, Syeikh Shalah Nashar, tepat setelah kumandangan Adzan Isya’.
Empat hari menjelang demo besar besaran yang kabarnya akan dilancarkan oleh pihak oposisi di Maidan Tahrir, pada tanggal 30 Juni mendatang.
Dalam Pidatonya yang disiarkan langsung oleh Stasiun TV Al Jazeera, Rabu (26/03/2013), Presiden Mohammad Mursy sudah menyatakan sikap tegasnya terhadap semua pihak yang berusaha menggoyahan kestabilan keamanan negara Mesir. (sumber: Hidayatullah.com)