Dalam sebuah pernyataan, Muaaz Saad Katatni, Putra dari Ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), yang menegaskan bahwa ayahnya telah ditangkap oleh militer Mesir dan diasingkan.
"Hampir 12 pria dengan berpakaian preman, datang ke rumah kami untuk menangkap Ayah, dan mereka membawanya ditempat yang tidak diketahui."
Ia menambahkan bahwa Muaaz Saad Katatni bangga dengan ayahnya karena ditangkap dalam sebuah misi perjuangan.
"Saya sangat mencintai ayah saya, dan keluarga kami sangat bangga karena ayah ditangkap dalam misi perjuangan untuk Islam, dan bangsanya. Kami akan meneruskan dengan apa yang diperjuangkannya. Semoga Allah Azzawajallah memberikan kekuatan kepada ayah agar mampu bertahan," ucapnya.
Muaaz juga mengecam dengan cara militer yang telah melakukan kudeta pada pemerintahan Presiden Mesir, Muhammad Mursi.
"Mereka yang
Kebebasan Pers Terancam
Setelah pengumuman kudeta militer di Mesir, para jenderal militer langsung menghentikan semua saluran TV yang menyiarkan penentangan kudeta, atau media yang telah menyuarakan pandangan tentang komentar pro-Konstitusi juga pro-Mursi. Sehingga publik tidak mendengar komentar para tokoh tersebut tetapi hanya pada satu sumber dari militer Mesir sendiri.
"Ini adalah awal dari era kebebasa! Sisanya akan datang... inilah awal kekuasaan militer!"
Berbagai saluran TV yang menyuarakan Islam langsung ditutup oleh militer, dan berhenti siaran.
Cara represif militer Mesir menutup berbagai saluran TV maupun media lainnya sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Mursi. Bahkan ketika Presiden Mursi dihujat hingga media membuat berbagai propaganda keburukan Presiden Mesir tersebut. Tidak ada satupun media dan TV yang ditutup oleh Pemerintahan Presiden Mursi.
Inikah yang diinginkan oleh para Sekuler dan Liberal Mesir? Daripada dipimpin Islam, lebih baik dipimpin Tirani kembali. Na'udzubillah.
(sumber: suaranews.com)