16 orang tewas dan pilihan terlukan setelah terjadi serangan pada malam hari oleh kelompok bersenjata tak dikenal yang ditujukan kepada pendukung Presiden Mesir, Muhammad Mursi.
Penembakan yang ditujukan kepada pendukung Presiden Mursi terjadi sebelum pidato dilakukan oleh presiden Mursi. Ambulans langsung bergerak menuju daerah tersebut untuk menolong dan mengangkut korban yang terluka dan meninggal.
Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan bahwa 16 orang tewas dan 200 orang terluka dalam serangan orang bersenjata tersebut. Sementara saksi mata mengatakan bahwa serangan juga terjadi kembali setelah presiden Mursi berpidato.
Presiden Mursi tetap menyatakan komitmennya untuk memegang legitimas dan konstitusi hinga kelangsungan masa akhir jabatannya.
Berbagai wilayah juga terjadi bentrokan pada hari Selasa (7/2), di Giza penembakan juga terjadi ditujukan kepada pendukung Presiden Mursi.
Di Universitas Kairo juga para pengunjuk rasa diserang dengan peluru tajam.
Para demonstran penentang Presiden Mursi menyerang dengan berbagai senjata, seperti tembakan, batu hingga bom molotov yang dilemparkan kepada demonstran pendukung presiden Mursi. Demonstran penentang Presiden Mursi melakukan berbagai aksi kebrutalan dengan menyerang berbagai kantor dan markas besar Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP).
Ikhwanul Muslimin memberitakan bahwa ratusan kadernya telah terluka dan beberapa meninggal, serta kantor-kantor Ikhwanul Muslimin diserang dan dibakar diberbagai provinsi di Mesir.
Jutaan Pendukung Mursi Tiba
Eskalasi bentrokan semakin kuat dengan menyerang pendukung Presiden Mursi.
Jutaan pendukung presiden Mursi dari berbagai daerah pada hari Selasa (7/2), tiba dari berbagai kota-kota lainnya menuju Kairo.
Para penentang presiden Mursi tetap ngotot untuk menurunkan Presiden Mursi, walaupun jumlah massanya kalah banyak dibanding pendukung Presiden Mursi.
Ratusan orang datang di Federal Palace, untuk ikut aksi gabungan dengan penentang Presiden Mursi yang hanya berjumlah ribuan. Berbanding tak seimbang dengan massa pro Presiden Mursi di Universitas Kairo yang terus berdatangan dengan jumlah yang besar.
Dari berbagai pendukung Presiden Mursi meneriakkan berbagai slogan legitimasi dan Islam.
Demonstran pendukung Mursi terus berdatangan sebagaimana seruan dari Aliansi Nasional untuk tetap mendukung legitimasi Presiden Mursi dan menghalau pernyataan dari Komando Umum Angkatan Darat yang menyatakan dalam batas waktu 48 jam kekuatan politik akan beralih pada militer jika masih belum ada penyelesaian.
Para pengunjuk rasa merasa bahwa pernyataan angkatan bersenjata yang telah memberikan batas waktu merupakan sebuah rencana kudeta dari legitimasi rakyat yang ditujukan kepada Presiden Mursi. (sumber: suaranews.com)