Mursyid ‘Amm Partai Islam Se-Malaysia, Nik Abdul Aziz bin Nik Mat menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas terjadinya kudeta Militer dengan dukungan ulama Islam dan tokoh Kristen di Mesir yang menggulingkan pemerintahan presiden Muhammad Mursi, demikian dinyatakannya Kamis 4 Juli 2013 melalui laman Facebook miliknya.
“Saya memberikan rasa sedih dan simpati terhadap apa yang sedang berlaku di Mesir sekarang. Bagi saya, inilah saat di mana detik hitam sedang berulang semula dalam sejarah Mesir,” ujarnya.
“Saya menyaksikan konferensi pers militer yang mengumumkan perebutan kekuasaan dan diberitakan bahwa Syaikh Al Azhar juga turut bersama-sama dengan militer mendukung kudeta menggulingkan Dr Muhammad Mursi. Ini tandanya militer tidak yakin dengan kekuatan mereka sendiri, lantas menjadikan ulama sebagai sandaran untuk meyakinkan rakyat. Di mana-mana saja, ada ulama dipergunakan untuk menentang gerakan Islam. Tebalnya kulit kitab yang dipelajari dan panjangnya ekor serban bukan jamiman seseorang ulama itu paham politik,” katanya.
Syaikh Al Azhar, katanya, ialah satu jabatan. Jabatan tersebut pada masa sekarang dipegang oleh pejabatnya. Namun ilmu yang ada pada Syaikh Al Azhar turut dimiliki oleh orang lain. Belum tentu jabatan ini kekal dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berhak menggantikan orang lain ke jabatan itu kapanpun. Samalah juga dengan jabatan mufti. Siapa yang menjabat jabatan ini jangan sesekali menyangka ia akan kekal selama-lamanya. Sudah berlalu banyak orang yang hanya menjadi alat bagi gerakan sekular untuk melawan Islam. Tiba masanya, mereka dilontarkan ke tepi tanpa siapapun bepaling lagi ke arah mereka.
“Saya yakin rakyat Mesir tidak akan berdiam diri dengan perkembangan ini. Mursi menaiki kursi presiden dengan pilihan presiden yang sah, bukan dengan jalan penipuan melalui jalan raya. Jika Hugo Chavez, Presiden Venezuela yang pernah digulingkan militer dahulu, tapiakhirnya kembali lagi ke tampuk pimpinan karena tekanan rakyat, saya melihat tidak mustahil ia berulang di Mesir. Kudeta dan diktator bukan pilihan manusia lagi di era sekarang,” katanya.
Ia menyatakan bahwa kebangkitan Islam akan terus bergerak dan mengalir di Mesir.
“Insya Allah, sebagaimana Sungai Nil yang tidak berhenti mengalir, begitu juga nadi kebangkitan rakyat di Mesir pasti akan terus bergerak. Bagi saya, Fi Zhilalil Quran dan Ma’alim Fith Thariq sedang melahirkan generasinya pada hari ini!” pungkasnya. (sumber: fimadani.com)