“Rakyat Mesir harus siap sebagai martir untuk menghentikan kudeta dari pihak manapun”, kata seorang pejabat Ikhwanul Muslimin pada hari Selasa.
Pernyataan ini muncul setelah ultimatum angkatan bersenjata kepada Presiden Mohammed Mursi, hingga Rabu untuk menyelesaikan perbedaan antar mereka.
“Mencari syahid untuk mencegah kudeta ini adalah yang bisa kita tawarkan seperti para syuhada revolusi sebelumnya,” kata Mohamed al-Beltagui dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan Beltagui mengacu kepada lebih dari 800 orang yang tewas dalam pemberontakan 2011 yang menggulingkan Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Sementara itu, kelompok anggota oposisi Mesir telah memilih Mohammed ElBaradei untuk berbicara atas nama mereka dalam negosiasi mengenai isu-isu negara.
Paska demonstrasi 30 Juni, semua pihak oposisi dan pemberontak akar rumput ,Tamarod – mengatakan telah menunjuk ElBaradei “menjadi suara” perwakilan oposisi.
Front oposisi ”mempercayakan” ElBaradei untuk memastikan pelaksanaan tuntutan rakyat Mesir dan untuk merancang sebuah skenario yang mengarah pada implementasi transisi politik,” katanya dalam sebuah pernyataan berbahasa Inggris. (sumber: eramuslim.com)