Hotel Golden Boutique Diskriminatif Terhadap Ulama Bersarung



Jakarta (SI ONLINE) - Budi Prasetyo, SH Direktur Seni Budaya Agama dan Kemasyarakatan Ditjend Kesbangpol Kemendagri pada Kamis (5/7) meminta maaf atas perlakuan hotel Golden Boutique yang diskriminatif melarang masuk KH Misbahul Anam dari Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (DPP FPI) ke ruang makan hotel sementara disisi lain wanita memakai celana pendek justru diperbolehkan.


Protes KH Misbahul Anam kepada panitia sarasehan tokoh agama dan ormas keagamaan bersama Kemendagri untuk bahas SKB Ahmadiyah tentang penempatan sarasehan mengundang ulama kenapa diselenggarakan di hotel Golden Boutique di jalan Angkasa/Gunung Sahari yang kurang kondusif karena banyak gambar dan patung porno. Apalagi kejadian pagi ini yang sangat memprihatrinkan yakni sikap arogan dan diskriminatif melarang penggunaan sarung masuk hotel yang dianggap tidak sopan padahal manajemen hotel membolehkan wanita bercelana pendek yang mengumbar aurat. Hal itu berarti manajemen hotel Golden Boutique milik Cina Singapura ini secara arogan telah melecehkan budaya sarung yang merupakan budaya bangsa Indonesia. 

KH Slamet Efendi Yusuf Ketua MUI dan Ketua PBNU yang menjadi narasumber di acara tersebut terkaget-kaget mendengar pengaduan Kiyai Misbah di forum sarasehan tersebut.  Kiyai Slamet menyesalkan sikap manajemen hotel yang sangat arogan dan intoleran. Slamet meminta Kemendagri serius menangani masalah ini. Tindakan manajemen hotel memang sangat memalukan kemendagri yang membuat sarasehan para ulama dan justru meminta para ulama untuk toleran kepada pihak minoritas yang diskriminatif. Tetapi fakta menunjukkan justru menampar muka Kemendagri sendiri. Budi berjanji akan menyurati Menteri Kebudayaan dan Pariwisata untuk membuat peraturan hotel dengan standar nasional.
Share this with short URL: