Fenomena Baha’i
AKHIR -akhir ini, masyarakat Indonesia seakan dikejutkan dengan berita kelompok baru dalam berkeyakinan. Kelompok itu tidak lain adalah kelompok Baha’i. Berita ini semakin santer ketika menteri agama baru kita menerangkan kelompok ini dalam tweternya. Seakan merestui sebagai agama baru di Indonesia, media-media pun memunculkan isi tweet tersebut sebagai sebuah pelegalan.
Namun dengan terburu-buru, sang menteri pun segera menampik isu pelegalan tersebut dengan diplomatis.
Kelompok Bahá’í dimulai di Iran pada abad 19. Pendirinya bernama Bahá’u’lláh. Pada awal abad kedua puluh satu, jumlah penganut Bahá’í sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus negeri di seluruh dunia. Ajaran yang mendasar dalam kelompok Baha’I ini adalah keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan kesatuan manusia.
AKHIR -akhir ini, masyarakat Indonesia seakan dikejutkan dengan berita kelompok baru dalam berkeyakinan. Kelompok itu tidak lain adalah kelompok Baha’i. Berita ini semakin santer ketika menteri agama baru kita menerangkan kelompok ini dalam tweternya. Seakan merestui sebagai agama baru di Indonesia, media-media pun memunculkan isi tweet tersebut sebagai sebuah pelegalan.
Namun dengan terburu-buru, sang menteri pun segera menampik isu pelegalan tersebut dengan diplomatis.
Kelompok Bahá’í dimulai di Iran pada abad 19. Pendirinya bernama Bahá’u’lláh. Pada awal abad kedua puluh satu, jumlah penganut Bahá’í sekitar enam juta orang yang berdiam di lebih dari dua ratus negeri di seluruh dunia. Ajaran yang mendasar dalam kelompok Baha’I ini adalah keesaan Tuhan, kesatuan agama, dan kesatuan manusia.